Facebook Twitter
health--directory.com

Apa Itu Irritable Bowel Syndrome?

Diposting di September 17, 2023 oleh Gino Mutters

Sederhananya, sindrom iritasi usus besar benar -benar koordinasi yang tidak memadai antara usus besar, panggul, dan sfingter Anda.

Lihatlah seperti ini ... mengikuti makan, lambung menjadi diperpanjang dan melepaskan berbagai hormon gastrointestional. Ketiga, saraf di usus besar menjadi diaktifkan dan merangsang otot -otot di dinding usus besar.

Ini sebenarnya adalah refleks gastrokolik.

Ini adalah bagian dari pencernaan normal, tetapi orang -orang yang memiliki sindrom iritasi usus dapat mengalami kram atau diare dan yang mendesak harus langsung pergi ke toilet bahkan sebelum makan selesai.

Gejala IBS juga dapat terjadi pada kesempatan lain, tidak hanya sepanjang makan.

Ketika pencernaan terjadi, makanan bergerak perlahan -lahan ke belakang dan ke depan dengan kontraksi usus besar secara teratur menuju dubur.

Kontraksi ini terjadi berkali -kali sehari dan kadang -kadang dapat membuat buang air besar.

Masalah mungkin terjadi jika aksi usus besar, panggul dan sfingter tidak memiliki koordinasi dan dapat menyebabkan sembelit atau diare.

Sekitar dua pertiga penderita sindrom iritasi usus adalah wanita. Penelitian tidak dalam posisi untuk menentukan mengapa wanita lebih menderita, meskipun satu pendekatan adalah bahwa hormon reproduksi yang dilepaskan selama menstruasi dapat memiliki beberapa efek.

Masalah terbesar yang terhubung dengannya, adalah bahwa itu bisa terjadi kapan saja dan secara tidak terduga.

Ini dapat menghambat gaya hidup normal yang biasanya diatur atau diatur sesuai dengan kedekatan dengan toilet.

Gejala sering kali datang pada masa remaja dan biasanya mengambil eksekusi yang tepat dari perubahan besar dalam frekuensi atau konsistensi gerakan usus termasuk diare atau sembelit, atau keduanya atau kram dan nyeri perut.

Indikasi medis lainnya termasuk muntah, mual dan gangguan refluks asam.

Untungnya, IBS tidak akan menyebabkan kerusakan permanen pada usus besar atau memicu kondisi lain yang jauh lebih serius.

Penyebab sistem iritasi usus belum didokumentasikan dengan jelas, meskipun penderita sering menunjukkan masalah emosional dan saraf termasuk depresi, stres, dan gangguan kepribadian.

Sindrom iritasi usus tidak dapat disembuhkan, meskipun beberapa perawatan digunakan termasuk obat resep untuk mengurangi kejang usus besar. Anti depresan juga dapat digunakan.

Perawatan diri menurut diet lebih disukai, dengan berbagai alternatif yang direkomendasikan, berdasarkan apakah sembelit atau diare mendominasi.

Banyak air dan makanan sederhana termasuk sayuran direkomendasikan, sedangkan makanan yang diproses atau pedas harus dihindari.

Gejala IBS juga tampaknya diringankan dengan latihan fisik secara teratur.